ROMA — Dua ruas jari dan sebuah gigi yang diambil dari jenazah Galileo Galilei di Basilika Florentina pada abad ke-18 dan kemudian hilang, kini telah ditemukan kembali dan akan segera dipamerkan.
Sebanyak dua ruas jari dan sebuah gigi, yang dahulu diambil dari jenazah Galileo Galilei di Basilika Florentina pada abad ke-18 dan telah dinyatakan hilang, kini ditemukan kembali dan akan segera dipamerkan. Demikian keterangan direktur museum Italia, Jumat (20/11).
Penemuan gigi, jempol dan jari itu diumumkan Museum Sains dan Sejarah Florence seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (21/11/2009).
Tiga jemari, satu ruang tulang belakang, dan sebuah gigi diambil dari jenazah sang astronom oleh sejumlah penggemarnya di tahun 1737, pada 95 tahun setelah kematiannya. Kala itu, jenazahnya sedang dipindahkan dari tempat penyimpanan ke makam monumen di seberang makam Michaelangelo di Basilika Santa Croce, Florence.
Satu ruas jari diketemukan tak lama setelah insiden itu dan kini menjadi bagian dari koleksi Museum Sejarah Ilmu Pengetahuan di Florence. Ruas tulang belakang yang juga ditemukan disimpan di Universitas Padua. Dulu, Galileo selama bertahun-tahun mengajar di tempat itu.
Namun, gigi dan dua jemari dari tangan kanan sang ilmuwan itu—ibu jari dan jari tengahnya—disimpan oleh seorang penggemarnya, seorang marquis Italia, dan kemudian disimpan dalam wadah yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam keluarga itu. Hal itu dikatakan Paolo Galluzzi, Direktur Musium Sejarah Ilmu Pengetahuan.
"Tapi seiring waktu, generasi mendatang keluarga itu melupakan isi sebenarnya dari wadah itu," menurut Galluzzi seraya menjelaskan bahwa kemudian mereka menjualnya. Tahun 1905, relikui-relikui itu telah raib tak berjejak, "sehingga para ahli berteori bahwa relikui-relikui itu telah hilang selamanya," begitulah pernyataan resmi museum itu.
Namun, wadah itu baru-baru ini muncul dalam suatu lelang dan dibeli oleh seorang kolektor pribadi yang tertarik pada isi dari wadah meski tak yakin bahwa itu sungguh memuat relikui Galileo.
Sang pembeli akhirnya menghubungi Galluzzi dan pejabat kultur Florence lainnya. Mereka mengacu pada dokumen sejarah secara detail, dan juga dokumen dari keluarga yang selama ini telah memiliki wadah itu. Kemudian disimpulkan bahwa jemari dan gigi itu memang milik Galileo. Demikian dikatakan Direktur Museum.
Semua relikui itu disimpan dalam vas gelas-tiup abad ke-18, yang juga disimpan dalam peti kayu bertatahkan patung sosok kepala Galileo.
Seorang ilmuwan sejarah Giovanni Targioni Tozzetti yang memotong bagian itu dan menulis tentang upacara pemakaman mengakui susah melawan godaan untuk tidak membawa tengkorak Galileo yang super jenius itu.
Relikui gigi dan jari itu telah berpindah-pindah dari satu kolektor ke kolektor lain sampai hilang jejaknya pada tahun 1905. Sementara sisa-sisa jari dan tulang belakang lainnya telah diawetkan sejak 1737 dalam mumifikasi di Florence dan Padua.
"Semua materi organik diambil dari jenazah (Galileo) dan sekarang telah diidentifikasi dan dikonservasi di tangan yang bertanggung jawab. Dalam dokumentasi sejarah, tidak ada keraguan lagi tentang keaslian benda itu," imbuh museum Sains dan Sejarah Florence itu.
Dan relikui itu akan dipamerkan pada awal 2010, di mana museum akan dibuka kembali setelah renovasi dan diganti namanya menjadi Museum Galileo.
Galileo, lahir di Pisa, Italia pada tahun 1564 dianggap bapak ilmu pengetahuan modern karena penelitiannya di bidang fisika, matematika, astronomi hingga penemuan terbesarnya, teleskop.
Selama 95 tahun setelah kematiannya, pada 1642 Galileo ditolak otoritas Gereja untuk dimakamkan di Basilika Santa Croce karena pemikirannya yang menyatakan bahwa Bumi berputar mengelilingi Matahari.Ajaran gereja saat itu berpendapat bahwa Bumi adalah pusat dari jagad raya. Pada awal 1990-an, Paus Yohanes Paulus II merehabilitasi nama Galileo, dan mengakui kesalahan gereja.
Pada tahun 1737 tulang belulangnya dimakamkan ulang di Gereja Santa Croce Florence, di depan makam pelukis Michelangelo.
0 komentar:
Posting Komentar