Selasa, 25 Agustus 2015

Manusia Tertinggi di Dunia Meninggal di Usia 44 Tahun

Leonid Stadnyk (foto: Reuters)

Leonid Stadnyk dari Ukraina, yang dikatakan sebagai manusia tertinggi di dunia oleh Guinnes World Records, meninggal pada hari Minggu, (24/8/2014) di usia 44 tahun.

Seperti yang dilaporkan Mirror, Selasa (26/8/2014), pria dengan tinggi badan 8 kaki 4 inci ini meninggal pada usia 44 tahun karena mengalami pendarahan otak akibat masalah kesehatan yang dideritanya.

"Bagi saya, tinggi saya adalah sebuah kutukan, hukuman dari Tuhan, bukan sesuatu untuk dirayakan. Apa pun dosa yang sudah saya lakukan, saya tidak tahu. Sepanjang hidupku aku bermimpi bisa menjadi sama seperti orang lain," ujar pria yang berprofesi sebagai petani ketika masih hidup.

Leonid juga pernah menolak untuk diukur tinggi tubuhnya oleh Guinnes World Records. Bahkan ia tak ingin namanya ada dalam catatan Guinnes World Records sebagai manusia tertinggi di dunia.

Karena tinggi tubuh Leonid tidak diketahui secara pasti, maka Guinnes World Records menetapkan Xi Shin sebagai manusia tertinggi di dunia dengan tinggi badan 7 kaki 9 inci.

"Kami telah menghubungi Stadnyk, tapi dia seperti seorang pria yang sangat pemalu," ujar juru bicara Guinnes World Records.

Tubuh Leonid mulai bertambah tinggi secara pesat sejak usianya 12 tahun, ketika tumor otak jinak merangsang tubuhnya memproduksi hormon pertumbuhan.

Dia bahkan memakai sepatu dengan ukuran yang sangat besar karena panjang kakinya yang mencapai 18 inci. Sementara telapak tangannya memiliki diamater lebih dari satu kaki.

Berbicara tentang kehidupannya, Leonid awalnya dilatih sebagai dokter hewan. Namun pada akhirnya, ia memutuskan untuk mengambil alih perkebunan.

Tidak ada tempat tidur yang mampu menampung tinggi tubuh Leonid, jadi ia lebih memilih tidur di atas meja biliar.

Tetangganya mengenal Leonid sebagai orang yang murah hati, selalu siap membantu, tidak egois, dan pria yang sangat rajin.

0 komentar:

Posting Komentar